Dengan pesatnya kemajuan teknologi, banyak negara kini berlomba-lomba untuk mengintegrasikan pengajaran coding ke dalam kurikulum sekolah. Pertanyaannya, negara mana saja yang telah melakukannya?
Seperti yang kita ketahui, hampir setiap aspek kehidupan manusia saat ini sangat bergantung pada teknologi. Di balik semua itu, terdapat keterampilan pemrograman atau coding yang menjadi kunci bagaimana teknologi bekerja.
Menurut informasi dari Indeed.com, coding kini menjadi salah satu keterampilan yang mampu menghasilkan pendapatan yang fantastis. Lebih dari itu, belajar coding juga dapat meningkatkan kemampuan logika dan kreativitas seseorang.
Tak mengherankan jika beberapa negara mulai memperkenalkan coding kepada siswa di tingkat pendidikan dasar. Jadi, negara mana saja yang mengajarkan coding di sekolah? Yuk, kita lihat daftarnya!
5 Negara yang Mengajarkan Coding di Sekolah
1. India
Sejak tahun 2020, India telah mewajibkan siswa untuk mempelajari coding mulai dari sekolah dasar. Aturan ini mengharuskan siswa kelas 6 untuk belajar tentang literasi digital, coding, dan ilmu komputer.
Selain pelajaran formal, coding juga tersedia sebagai ekstrakurikuler, di mana siswa dapat terlibat dalam aktivitas setelah jam sekolah. Menurut Hindustan Times, siswa juga diwajibkan untuk mengikuti magang yang sesuai dengan minat mereka.
2. China
Sejak 2017, China telah memperkenalkan kurikulum yang mencakup robotik dan kecerdasan buatan (AI). Siswa di sekolah dasar dan menengah wajib belajar keterampilan coding.
Tujuan dari pembelajaran ini bukan semata-mata untuk mencetak programmer, tetapi untuk mengasah kemampuan berpikir logis dan keterampilan pemecahan masalah, seperti yang diungkapkan dalam The Straits Times.
3. Jepang
Mulai tahun 2020, pemerintah Jepang mewajibkan pelajaran coding di sekolah dasar. Tujuannya adalah untuk mendorong pemikiran logis dan meningkatkan literasi informasi di kalangan siswa.
Menurut Nippon.com, kurikulum ini mencakup siswa kelas 5 yang belajar menggambar poligon secara digital dalam pelajaran matematika, sementara siswa kelas 6 belajar membuat perintah dasar untuk mengendalikan lampu LED di kelas sains.
4. Singapura
Setelah Jepang, Singapura juga mengadopsi coding sebagai mata pelajaran wajib pada tahun 2020. Siswa kelas 4 hingga 6 di sekolah dasar diwajibkan mengikuti program coding yang dikenal sebagai ‘Code For Fun’, yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan IMDA.
Pada tahap awal, siswa harus mengikuti program ini selama 10 jam dalam satu tahun ajaran. Pemerintah Singapura menekankan pentingnya pengenalan cara berpikir komputasional yang menjadi dasar dari coding, sebagaimana dilaporkan oleh KrAsia.
5. Australia
Australia telah mengajarkan coding di sekolah-sekolahnya selama lebih dari 20 tahun. Menurut Centre for Professional Learning, siswa sekolah menengah atas yang tertarik dengan pemrograman komputer dapat memilih mata pelajaran ini.
Apakah Indonesia Akan Menerapkan Coding di Sekolah?
Indonesia juga berencana mengikuti jejak lima negara di atas untuk mengajarkan coding di sekolah. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, baru-baru ini. Ia menyatakan bahwa coding dan Artificial Intelligence (AI) akan menjadi mata pelajaran pilihan dalam kurikulum yang akan datang.
“Kami merencanakan pembaruan kurikulum yang akan menambahkan mata pelajaran AI dan Coding,” kata Mu’ti dalam acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan pada Senin (11/11/2024).
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa dua mata pelajaran tersebut akan diterapkan di sekolah-sekolah yang telah siap, yaitu yang memiliki sarana internet yang memadai dan peralatan yang diperlukan.
“Hal ini diperlukan karena membutuhkan alat-alat canggih dan koneksi internet yang baik, sementara tidak semua sekolah kami memiliki fasilitas tersebut,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman Puslapdik, Jumat (15/11/2024).
(nir/pal)